Belajar Dari Korek Api

Satu pohon dapat membuat jutaan batang korek api. Tetapi satu batang korek api juga dapat membakar jutaan pohon. Bila korek api diibaratkan pikiran negatif maka satu pikiran negatif dapat membakar semua pikiran positif.

Korek api mempunyai kepala, tetapi tidak mempunyai otak. Oleh karena itu setiap kali ada gesekan kecil, sang korek api langsung terbakar.

Kita punya kepala dan juga otak. Jadi kita tidak perlu terbakar amarah hanya karena gesekan kecil. Ketika burung hidup, ia makan ulat. Ketika burung mati, ulat makan burung. Waktu terus berputar sepanjang zaman. Siklus kehidupan terus berlanjut. Jangan merendahkan siapapun dalam hidup, bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapa diri kita.

Kita mungkin berkuasa tetapi waktu lebih berkuasa daripada kita. Waktu kita sedang berjaya, kita merasa banyak teman di sekeliling kita. Waktu kita sakit, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta.

Ketika kita tua, kita baru tahu bahwa masih banyak yang belum dikerjakan. Dan, setelah di ambang ajal, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia. Hidup tidaklah lama, sudah saatnya kita bersama-sama membuat hidup lebih berharga. Saling menghargai, saling membantu, saling memberi, dan saling mendukung. Jadilah sahabat perjalanan hidup yang tulus, tanpa pamrih dan syarat.

What's on Your Mind...